Lama sekali rasanya udah gak nulis lagi. Hmmm…. Rasanya pengen nulis sesuatu tapi bingung mesti mulai darimana. Gara-gara udah kelamaan gak nulis nih kayanya. Aku mau cerita tentang seseorang yang menginspirasi aku buat nulis lagi. Seseorang yang bisa memotivasi aku sedikit demi sedikit di Bandung ini….. :) Seorang cowok, sebut saja namanya…… si eksis…. Yah awalnya aku gak ada ketertarikan sama sekali dengan dia, walaupun aku udah tau sama dia dari semester 1. Banyak temen-temenku yang naksir sama dia, secara ya dia ganteng dan popular. Tapi, ketika semua wanita memuja dan menyanjungnya, mungkin aku lah satu satunya wanita yang bilang “biasa saja”. Dia putih, tinggi, kurus, sipit, dan lumayan tampan. Pertama, aku gak begitu suka cowok putih, kesannya seperti cowok yang manja dan gak pernah keluar rumah, kurang gentle gitu. Kedua, dia sipit, kesannya seperti keturunan Chinese. Bukannya aku rasis dan benci keturunan Chinese, hanya saja karena mereka putih dan biasanya kaya, kesannya mereka jadi cowok manja di mataku. Selebihnya semua fine fine aja sih…. Hmmm…. Aku selalu bilang kalau dia bukan tipe ku ke semua teman temanku yang menanyakan pendapatku. Mungkin bukan karena dia bukan tipeku sepertinya. Tapi lebih kepada sifatku yang memang tidak mudah menyukai orang lain. Jarang sekali aku bisa suka dengan seseorang hanya dari tampangnya, dan atau fallin in love at the first sight. Biasanya aku harus tahu bagaimana sifatnya, dan bagaimana kesehariannya. Dan itu yang terjadi padaku terhadap si eksis. Semuanya selow selow saja hingga suatu saat aku menjadi panitia dari sebuah acara dan dia sebagai ketua komunitas yang menyelenggarakan acara ini. Dia bukan ketua panitia, tapi ketua organisasinya. Tapi dia peduli pada kami si panitia dan datang membantu. Dan ketika acara selesai, kami semua senang, karena menurut kami acara tersebut sukses dan menyenangkan :) Hingga tiba rapat evaluasi, semua berjalan lancar, lebih banyak senangnya daripada tidaknya. Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang merupakan pendiri dari komunitas ini. Dia datang untuk mencaci kami dan ketua panitia kami habis-habisan. Tidak ketinggalan si ketua organisasi juga ikut dimarah-marahi. Wajah si eksis seketika berubah, dan kebetulan dia memang duduk berhadapan denganku. Wajahnya langsung berubah serius, tegang, dan… entahlah. Susah dideskripsikan. Sebenarnya yang lebih kasihan ya si ketua panitia kami, yang habis dicaci maki. Disaat itu lah si eksis mengeluarkan wibawanya, dia bilang dia merasa dilangkahi, tapi tetap dengan rasa hormat yg tampak jelas. Aku kagum sekali padanya saat itu. Aku gak nyangka sama kata kata yang akan dia keluarkan itu. Sejak saat itulah aku kagum dan suka sama dia. Entah kenapa semua orang jadi tahu, dan dia… entahlah… entah dia yang sok stay cool atau memang nggak ngeh sama olok-olokan itu…. Memang aku ada bercerita pada teman-teman yang ku anggap dekat dalam kepanitiaan itu juga, tapi aku tidak tahu bagaimana orang lain bisa tahu, atau… bisa menebaknya. Setelah itu aku pulang kerumah dan mulai mencari tahu tentang dirinya lebih jauh, atau ngepo bahasa gampangnya. Dia kurang aktif di facebook dan twitter, tapi aku akhirnya mendapatkan sebuah alamat blog. Dari blog nya itu aku tahu bahwa dia mencintai seorang wanita, lebih tepatnya MASIH mencintai seorang wanita, karena sepertinya hubungan mereka sudah berakhir. Jelas aku patah hati, tapi aku tambah kamgum padanya. Kata-katanya dalam blog itu, dia jadi terlihat mencintai seseorang dengan luar biasa. He loves someone with extraordinary way. Just breaking me, and sweet. Very sweet. I can’t imagine if I have someone that loves me that way. That girl must be special and lucky. Aku patah hati, tapi aku makin kagum padanya. Entahlah, cukup memotivasiku untuk tambah rajin belajar, berorganisasi, dan rajin datang rapat, dan mungkin tambah rajin menulis ;) Kejadian demi kejadian berlalu, dari yang dia menyanyikan namaku, ngobrol denganku, menanyakan arti namaku, duduk bersebelahan denganku, makan bersama, dan banyak lagi. Semuanya kunikmati dengan bahagia. Entahlah apakah dia memerhatikanku atau tidak, tapi dengan dia menyebut namaku saja aku sudah bahagia. Oh please, kenapa aku seperti anak SMP begini??? Huhhhh…. Hingga akhirnya tadi malam, aku rapat hingga jam 2 malam, dan dia mengantarkan aku pulang. Senang sekali rasanya. Makasih banyak bang eksis I… like you so much!
Minggu, 03 Juni 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar